Selamat siang para reader yang terhormat saya akan mencoba menulis kisah mohon maaf jika tulisan nya hancur, kisah ini fiktif belakang kalo ada nama tempat dan tokoh itu hanya kebetulan semata. Bukan SARA yah
( Sing a song suara MP3)
Amazing grace
How sweet the sound
That saved a wretch like me
I once was lost, but now I'm found
Was blind, but now I see
'Twas grace that taught my heart to fear
And grace my fears relieved
How precious did that grace appear
The hour I first believed
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace
The Lord has promised good to me
His word my hope secures
He will my shield and portion be
As long as life endures
My chains are gone
I've been set free (been set free)
My God, my Savior has ransomed me (ransomed me)
And like a flood (like a flood) His mercy rains (mercy rains)
Unending love, oh, Amazing grace
The Earth shall soon dissolve like snow
The sun forbear to shine
But God, Who called me here below
Will be forever mine
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace (grace)
I once was lost, but now I'm found
Was blind (was blind), but now (but now) I see.
"Cok, bangun udah pagi nanti telat ke sekolah udah siang" ibu berteriak dari dapur
" Ya mah" aku langsung bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Yah sekolah Ku tidak jauh dari rumah namun mama ku sangat cerewet jika aku bangun siang. Tiap pagi aku bangun tidur selalu badan sakit tidak tahu kenapa.
Di sekolah tidak ada hal yang menarik mata pelajaran matematika yang membuat otak berpikir lebih keras yang membuat ku menghayal hal-hal jorok karena mengintip celana dalam rok guru agama yang pelajaran sebelumnya, kenapa bisa gitu coba bayangkan itu guru duduknya ngangkang jadi membuat kami siswa berpura-pura mengikat tali sepatu maupun menjatuhkan pulpen untuk hanya melihat celana dalam nya.
*Deghhdeghh (suara hp bergetar)
Saya mengecek isi SMS dari nomor yang tidak di kenal
" selamat ada memenangkan sebuah undian dari PT ABCDX".
Sial aku kira isi nya apa saya cek lagi SMS yang lain dan alangkah terkejutnya isi SMS tersebut berisi bahwa saya harus ke Jl. Xxx Pukul 23.30 wib. Gila ini SMS saya masih seorang siswa dan uang jajan masih minta ke orang tua.
*TengTeng bel lonceng tanda pulang sekolah berbunyi.
Saya langsung bergegas pulang untuk makan siang dan segera mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah yang sangat banyak. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah saya langsung tidur maklum masih siswa sekolah yang tidak banyak pergaulan.
"Heh dimana aku, tadi aku di rumah sedang tidur siang kenapa ada di mari" bergumam dalam hati.
Sambil jalan keluar dari koridor saya menemukan ruang yang besar, bentuk ruang itu seperti ruang biasa namun sangat luas.
"Selamat datang, selamat datang tuan Gabriel di Guardian hall" seorang menyapa saya dengan cara tiba-tiba.
*Kaget, "hah? Dimana saya?"
" Anda berada di Guardian hall dimana semua para Guardian berkumpul, dan anda juga salah satu Guardian tersebut"
"Maksudnya?? Saya tidak pernah mendaftar menjadi salah satu Guardian, mengapa saya bisa jadi salah satu Guardian?"
"Menjadi Guardian harus memiliki salah satu dari tiga kriteria. Dimana kriteria
1. Salah satu keturunan Guardian sebelumnya.
2. Di undi secara acak
3. Memiliki bakat.
Nah anda memiliki salah dua kriteria tersebut."
"Owh gitu, terus apa itu guardian dan pekerjaannya? Kata ku bertanya
"Owh, nanti kita akan bertemu kembali, saat ketemu kembali saya akan menjelaskan apa itu Guardian dan pekerjaannya, dan saya akan kasih sesuatu ke kamu bahwa kamu salah satu Guardian dan jika anda kembali lagi ke sini tidak bakal di ganggu maupun di isengi"
Tiba-tiba saya kembali di kamar tidur,
"sungguh aneh mimpi itu namun terasa seperti kenyataan, hah udah masa bodoh saya masih seorang siswa dimana tidak boleh berkerja di bawah umur" pikir ku dalam hati.
" Cok, Cok main bola yuk" kata seorang teman ku
"Tunggu" kata ku ke teman ku
"Mak, Ucok main bola dulu sama kawan di lapangan sana"
" Ya sudah kau main aja, tapi ingat sebelum Maghrib cepat pulang kau ingat besok sekolah dan harus belajar"
"Iya Mak".
Kami menuju ke lapangan yang dekat dengan rumah.
"Heh, mau ga sparing sama mereka" Ajak teman ku sambil menujuk ke kelompok yang lagi main bola.
"Ayo, hajar" kata kami kompak
Lalu kami sparing bola lawan kelompok lain, dan saya sendiri di tunjuk jadi kiper walaupun tidak bisa kiper yah saya menerima saja daripada tidak di ajak ikut main.
Bola ada di pihak lawan, lalu di tendang ke arah saya namun bola terbang tinggi mengarah ke kebon yang berada di belakang gawang, karena posisi saya kiper mau tidak mau saya mengambil bola tersebut. Saat mengambil bola tersebut saya melihat sebuah siluet bayangan di tembok rumah yang bersebelahan dengan kebon tersebut.
"Hah paling sebuah bayangan orang" pikir ku, namun saya lihat ke belakang kanan dan kiri saya tidak ada orang satu pun, lari lah saya menujuh teman ku.
"Lama kali kau" kata teman ku
"Maaf maaf cari bola dulu, ayo kita serang kita kalah 2 poin" Kata ku.
Petang hari menjelang Maghrib kami pulang walaupun kami kalah dengan posisi 2-1 namun itu membuat nambah ke akraban kami dan menambah teman.
Kami pulang ke rumah kami masing-masing. Sampai di rumah
"Bah, kotor sekali kali kau Cok cepat mandi sana" kata ibu menyuruh aku untuk mandi, lalu segera saya ambil handuk yang tergantung di jemuran.
*Byurbyur (suara air membasahi tubuh)
"Kira-kira tadi apa yah? Kok saya tengok kebelakang kanan kiri namun tidak ada orang, hah masa bodoh" pikir ku.
Selesai mandi dan berpakaian saya langsung ke dapur untuk mengambil nasi dan lauk pauk dan segera ke ruang keluarga untuk makan sambil nonton anime di televisi, selesai makan dan film anime sudah selesai bergegas belajar karena takut ulangan mendadak karena besok ada mata pelajaran yang gurunya selalu ulangan secara mendadak.
"Ussttt" ada suara berbisik di telinga
Saya langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut namun tidak melihat apa-apa
"Ussstt" suara itu terdengar kembali, saya pun menoleh kembali namun tidak melihat ada apa-apa. Pukul 22.00 saya bergegas merapikan buku-buku pelajaran buat esok hari dan bergegas untuk tidur, sebelum tidur saya berdoa supaya di hindari gangguan apapun dan lindungi keluarga saya di mana pun berada.
~bersambung
( Sing a song suara MP3)
Amazing grace
How sweet the sound
That saved a wretch like me
I once was lost, but now I'm found
Was blind, but now I see
'Twas grace that taught my heart to fear
And grace my fears relieved
How precious did that grace appear
The hour I first believed
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace
The Lord has promised good to me
His word my hope secures
He will my shield and portion be
As long as life endures
My chains are gone
I've been set free (been set free)
My God, my Savior has ransomed me (ransomed me)
And like a flood (like a flood) His mercy rains (mercy rains)
Unending love, oh, Amazing grace
The Earth shall soon dissolve like snow
The sun forbear to shine
But God, Who called me here below
Will be forever mine
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace (grace)
I once was lost, but now I'm found
Was blind (was blind), but now (but now) I see.
"Cok, bangun udah pagi nanti telat ke sekolah udah siang" ibu berteriak dari dapur
" Ya mah" aku langsung bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Yah sekolah Ku tidak jauh dari rumah namun mama ku sangat cerewet jika aku bangun siang. Tiap pagi aku bangun tidur selalu badan sakit tidak tahu kenapa.
Di sekolah tidak ada hal yang menarik mata pelajaran matematika yang membuat otak berpikir lebih keras yang membuat ku menghayal hal-hal jorok karena mengintip celana dalam rok guru agama yang pelajaran sebelumnya, kenapa bisa gitu coba bayangkan itu guru duduknya ngangkang jadi membuat kami siswa berpura-pura mengikat tali sepatu maupun menjatuhkan pulpen untuk hanya melihat celana dalam nya.
*Deghhdeghh (suara hp bergetar)
Saya mengecek isi SMS dari nomor yang tidak di kenal
" selamat ada memenangkan sebuah undian dari PT ABCDX".
Sial aku kira isi nya apa saya cek lagi SMS yang lain dan alangkah terkejutnya isi SMS tersebut berisi bahwa saya harus ke Jl. Xxx Pukul 23.30 wib. Gila ini SMS saya masih seorang siswa dan uang jajan masih minta ke orang tua.
*TengTeng bel lonceng tanda pulang sekolah berbunyi.
Saya langsung bergegas pulang untuk makan siang dan segera mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah yang sangat banyak. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah saya langsung tidur maklum masih siswa sekolah yang tidak banyak pergaulan.
"Heh dimana aku, tadi aku di rumah sedang tidur siang kenapa ada di mari" bergumam dalam hati.
Sambil jalan keluar dari koridor saya menemukan ruang yang besar, bentuk ruang itu seperti ruang biasa namun sangat luas.
"Selamat datang, selamat datang tuan Gabriel di Guardian hall" seorang menyapa saya dengan cara tiba-tiba.
*Kaget, "hah? Dimana saya?"
" Anda berada di Guardian hall dimana semua para Guardian berkumpul, dan anda juga salah satu Guardian tersebut"
"Maksudnya?? Saya tidak pernah mendaftar menjadi salah satu Guardian, mengapa saya bisa jadi salah satu Guardian?"
"Menjadi Guardian harus memiliki salah satu dari tiga kriteria. Dimana kriteria
1. Salah satu keturunan Guardian sebelumnya.
2. Di undi secara acak
3. Memiliki bakat.
Nah anda memiliki salah dua kriteria tersebut."
"Owh gitu, terus apa itu guardian dan pekerjaannya? Kata ku bertanya
"Owh, nanti kita akan bertemu kembali, saat ketemu kembali saya akan menjelaskan apa itu Guardian dan pekerjaannya, dan saya akan kasih sesuatu ke kamu bahwa kamu salah satu Guardian dan jika anda kembali lagi ke sini tidak bakal di ganggu maupun di isengi"
Tiba-tiba saya kembali di kamar tidur,
"sungguh aneh mimpi itu namun terasa seperti kenyataan, hah udah masa bodoh saya masih seorang siswa dimana tidak boleh berkerja di bawah umur" pikir ku dalam hati.
" Cok, Cok main bola yuk" kata seorang teman ku
"Tunggu" kata ku ke teman ku
"Mak, Ucok main bola dulu sama kawan di lapangan sana"
" Ya sudah kau main aja, tapi ingat sebelum Maghrib cepat pulang kau ingat besok sekolah dan harus belajar"
"Iya Mak".
Kami menuju ke lapangan yang dekat dengan rumah.
"Heh, mau ga sparing sama mereka" Ajak teman ku sambil menujuk ke kelompok yang lagi main bola.
"Ayo, hajar" kata kami kompak
Lalu kami sparing bola lawan kelompok lain, dan saya sendiri di tunjuk jadi kiper walaupun tidak bisa kiper yah saya menerima saja daripada tidak di ajak ikut main.
Bola ada di pihak lawan, lalu di tendang ke arah saya namun bola terbang tinggi mengarah ke kebon yang berada di belakang gawang, karena posisi saya kiper mau tidak mau saya mengambil bola tersebut. Saat mengambil bola tersebut saya melihat sebuah siluet bayangan di tembok rumah yang bersebelahan dengan kebon tersebut.
"Hah paling sebuah bayangan orang" pikir ku, namun saya lihat ke belakang kanan dan kiri saya tidak ada orang satu pun, lari lah saya menujuh teman ku.
"Lama kali kau" kata teman ku
"Maaf maaf cari bola dulu, ayo kita serang kita kalah 2 poin" Kata ku.
Petang hari menjelang Maghrib kami pulang walaupun kami kalah dengan posisi 2-1 namun itu membuat nambah ke akraban kami dan menambah teman.
Kami pulang ke rumah kami masing-masing. Sampai di rumah
"Bah, kotor sekali kali kau Cok cepat mandi sana" kata ibu menyuruh aku untuk mandi, lalu segera saya ambil handuk yang tergantung di jemuran.
*Byurbyur (suara air membasahi tubuh)
"Kira-kira tadi apa yah? Kok saya tengok kebelakang kanan kiri namun tidak ada orang, hah masa bodoh" pikir ku.
Selesai mandi dan berpakaian saya langsung ke dapur untuk mengambil nasi dan lauk pauk dan segera ke ruang keluarga untuk makan sambil nonton anime di televisi, selesai makan dan film anime sudah selesai bergegas belajar karena takut ulangan mendadak karena besok ada mata pelajaran yang gurunya selalu ulangan secara mendadak.
"Ussttt" ada suara berbisik di telinga
Saya langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut namun tidak melihat apa-apa
"Ussstt" suara itu terdengar kembali, saya pun menoleh kembali namun tidak melihat ada apa-apa. Pukul 22.00 saya bergegas merapikan buku-buku pelajaran buat esok hari dan bergegas untuk tidur, sebelum tidur saya berdoa supaya di hindari gangguan apapun dan lindungi keluarga saya di mana pun berada.
~bersambung
Last edited: