• link terbaru forum gocrot per 16 November 2024 : KLIK DI SINI

[SHARE] CORETAN DI DINDING


aku tak berkeinginan pergi
Aku tak berniat meninggalkanmu sendiri
Sendiri hanya berdiam diri
Karena hembusan angin
Karena takdir yang membawaku pergi
Kemana angin membawa
Kemana angin bergerak
Kan kau temui akan diriku
Diriku yang sama
Diriku yang selalu merindukanmu
Dalam dekapan cinta dan sayang

Selamat datang ku ucapkan
wahai sahabatku tersayang
Sahabat dalam suka dan senang,
Kesini mari kita bersenang senang
 
Ayooo bergoyang,
bergembira bersama sama
Hayo kesini kita bergoyang
Jangan kau ragu
Jangan bimbang
Sejenak lupakan
Penatnya kehidupan
Salam ku ucapkan

 
Last edited:
Puisi Suami Yang Minta Ijin Poligami…

Istriku,Jika engkau bumi, akulah matahari…..
Aku menyinari kamu….Kamu mengharapkan aku…
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang….
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau…
Lantas aku ingat satu hal…Bahwa Tuhan mencipta,bukan hanya bumi..
Ada planet lain yg juga mengharap aku sinari…Jadi..Relakanlah aku menyinari planet lain..
Menebar sinarku..Menyampaikan faedah adanya aku..
Karena sudah kodrati dan Tuhan pun tak marah...



Balasan Puisi sang istri

Suamiku, Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya….
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN ciptakan …
Karena mereka juga seperti aku, butuh penyinaran…
Dan akupun juga tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu…
AKAN TETAPIIIIIIII…Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt…
Jangan bermimpi untuk menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi…
Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang Pencahayaanmu yg telah aku mengerti ..
Utk tetap menguak mata…Coba liat siapa dirimu... MENTARI atau Lilin ? PLIS
DEH...!!!

:D:D
 
HATI SEORANG AYAH

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk- bungkuk , disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya:

Ayah .......,
mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai diberanda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.
Anak wanita itu bergumam : " Aku tidak mengerti."


Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan :
"Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.


Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "


"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "


"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "


"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "


"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."


"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka,
walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."


"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki- laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "


"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."


Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...




Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...

Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar

kau tetap setia
 




Mother how are you today
Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah Kita menyakitinya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaki makinya?
Melawannya?
Memukulnya?
Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?
Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian.
 
Coretan coretan
tanpa arah, tanpa alur
Ku coba kutuangkan
Ku lukiskan dalam bingkai ini
3 x 4 tanpa batas
4 x 4 tanpa terasa
5 x 5 mengalir cepat
Tuk mengajak menari
Tuk mengajak berdendang
Menyanyikan senandung rindu
Rindu akan persahabatan
Rindu akan persaudaran
Rindu akan rasa kekeluargaan
Kesini semua rindu
Kesini kita bersenang senang
Melupakan masa yang telah silam

Semilir angin..
Menyejukan gurun
Dmn air,hanya sebuah ilusi
Yg tergambar dalam fatamorgana

Selangkah demi selangkah
Dan jarak pun terkikis
Medekatkan tujuan
Kebahagian kalian

Sobat...
Seutas puisi ku persembahkan
Dalam goresan kata
Berharap ada senyuman
Dari bibir indahmu

:hi:
 
Maaf suhu suhu disini, nubiew membuat coretan coretan disini, hanya sekedar turut meramaikan di forum ini,
Mohon maaf hanya ala kadarnya, dipersilakan, bila suhu suhu dan para master disini, untuk sekedar membuat coretan meskipun, 2, 3 bait.
Pokoknya kita disini bisa bersenang senang,

Seperti teman @ADV001 dan kawan @Jhon_hofman bilang serta master @siho88 plus subes @kapal_perang berkata "Seduluran Sak Lawase"

Terima kasih momod @Shynici Kudo juga om @admin menyediakan tempat dan ruang ini.


Salam Seduluran Sak Lawase

:ampun::ampun:


Duhh suhu sam arekee.
 
Back
Top