KanjengZepros
En Sabah Nur
Jelita.
Aku hanya seorang salik yang memuji kecantikanmu.
Dengan serpihan-serpihan perasaan yang tersisa..
Limbung kesana kemari.
Mengagumi kecantikanmu, abadi.
Pernah aku songsong mentari mendahului sang waktu.
Agar aku bisa mengambil sejumput sinarnya di awal.
Lalu aku satukan dengan hati, dan aku persembahkan padamu.
Tapi aneh, ternyata cahaya cintaku lebih benderang.
Menerangi setiap sudut ruang dan waktu..
Jelita.
Kembang mawarku di antara gulita.
Pelangiku dalam mendung.
Desahku dalam relung qolbu..
Aku hanya seorang salik yang memuji kecantikanmu.
Dengan serpihan-serpihan perasaan yang tersisa..
Limbung kesana kemari.
Mengagumi kecantikanmu, abadi.
Pernah aku songsong mentari mendahului sang waktu.
Agar aku bisa mengambil sejumput sinarnya di awal.
Lalu aku satukan dengan hati, dan aku persembahkan padamu.
Tapi aneh, ternyata cahaya cintaku lebih benderang.
Menerangi setiap sudut ruang dan waktu..
Jelita.
Kembang mawarku di antara gulita.
Pelangiku dalam mendung.
Desahku dalam relung qolbu..