KanjengZepros
En Sabah Nur
Mataku mengeriyip di antara temaram.
Melihat dengan jelas.
Harapanku yang pupus dan impian yang kandas.
Aku coba menaiki ujung beringin tua.
Aku tak kuasa.
Aku coba meraih mega angkasa.
Aku tak kuasa.
"Tak ada yang tak mungkin kan?" katanya.
Tapi air mataku masih saja menetes.
Di setiap denting waktu, aku akan berjalan.
Dengan sepatu bututku, dan bajuku yang koyak.
Aku tetap berjalan... berjalan... berjalan.
Sampai ajalku tiba dan mencabik jalan kehidupan.
Melihat dengan jelas.
Harapanku yang pupus dan impian yang kandas.
Aku coba menaiki ujung beringin tua.
Aku tak kuasa.
Aku coba meraih mega angkasa.
Aku tak kuasa.
"Tak ada yang tak mungkin kan?" katanya.
Tapi air mataku masih saja menetes.
Di setiap denting waktu, aku akan berjalan.
Dengan sepatu bututku, dan bajuku yang koyak.
Aku tetap berjalan... berjalan... berjalan.
Sampai ajalku tiba dan mencabik jalan kehidupan.