• link terbaru forum gocrot per 16 November 2024 : KLIK DI SINI

[SHARE] My Boss!!!

Hallo aku member baru disini salam kenal
Okta dari Bandar Lampung...
Ini ceritaku yg pernah aku up di wattpad ya..
Semoga kalia suka... Banyak respon aku bakal next ya hehee..
Oke
C
E
K
I
D
O
T
* * *

Bandung 12oktober2015

Setelah rapat bersama klien seperti biasa Pak Romi akan mengajakku makan malam karena rapat yg cukup melelahkan mulai dari penerbangan kami dari Jakarta menuju Bandung berkunjung sebentar kantor cabang Pak Romi disana, pukul 14.00 barulah kami memulai rapat dan selesai pukul 17.30.



Tasya Virgo Karmila

Aku adalah seorang sekretaris di
perusahaan seorang pria berumur 27tahun ia adalah pria yg dingin dan cuek ia hanya bicara padaku akan hal penting saja selebihnya tak pernah berbicara padaku, aku telah bekerja dengannya 5tahun lamanya dan sudah mengetahui benar sifat dari pak Romi bossku itu.



Romi Ariesta Anggoro

2 tahun lalu Pak Romi adalah pria yg hangat ramah pada semua karyawannya juga sangat mudah tertawa senyumannya sungguh membuat semua wanita yg melihat terhipnotis menjadi menyukainya.

Namun setelah ia kehilangan kekasihnya Angel! Angel hilang tanpa kabar sama sekali membuat Pak Romi Frustasi ia sangat mencintai Angel namun entah apa yg terjadi membuat Angel pergi menghilang meninggalkan Pak Romi, aku sangat mengkhawatirkan Pak Romi berhari-hari terlihat berantakan pekerjaanpun ia tak fokus sama sekali aku mencoba memakluminya.

Dan 3tahun kini ia menjadi sosoki pria yg sangat dingin tak ada lagi senyuman ramah darinya cuek berbicara jika ada hal penting saja, jujur aku merindukan sosok Pak Romi yg ramah dan hangat itu.

"Angel!! Yak itu Angel!" teriak Pak Romi saat mata elangnya menatap sesosok perempuan yg ia yakini itu adalah gadis yg sangat ia rindukan itu.

Pak Romi segera bangkit dari duduknya mengejar sosok gadis itu sehingga meninggalkan Cafe aku khawatir jika Pak Romi salah orang seperti sebelumnya, aku pun mengejarnya menuju parkiran Cafe dan benar ia adalah Angel!

"Angel! Aku merindukanmu!" tukas Pak Romi memeluk Angel sesaat Angel menoleh akan panggilan Pak Romi.

Erat! Sangat erat terlihat jelas kerinduan yg teramat dalam terpancarkan dari mata elang Pak Romi dan pelukan yg seakan tak ingin ia lepaskan.
Angel merasa risih iapun berusaha melepaskan pelukannya cukup kasar!

"Lepaskan! Romi! Ku mohon!" pinta Angel dengan nada cukup tinggi.

Pak Romi pun melepas pelukannya memegang kedua pipi Angel agar menatap ke arah matanya tersenyum! Yapz! Senyuman yg telah hilang 3tahun lalu kini aku bisa melihatnya lagi.

"Jangan seperti ini Romi ku mohon lepaskan tanganmu dariku." ujar Angel yg cukup menyakitkan,

"Ada apa? Apa kau tak merindukanku? Aku aku sangat merindukanmu Angel, kau kemana saja kenapa kau menghilang? Kau tinggal dimana selama ini? Apa yg kau kerjakan? Kenapa tak menghubungiku? Aku hampir gila 3tahun ini tanpamu mencari sosok dirimu. " pertanyaan bertubi dari Pak Romi.

"Maafkan aku Romi, aku tak mencintaimu lagi aku sengaja pergi darimu aku telah jatuh cinta dengan pria lain. Aku tak bisa berkata jujur padamu aku takut kau merasa sakit! Aku minta maaf kini aku telah menikah relakan aku pergi Romi dan carilah cintamu lupakan aku." jelas Angel,

Romi terdiam matanya telah berkaca-kaca aku yakin kini hatinya sangat hancur mendengar penjelasan dari Angel gadis yg sangat ia cintai yg sangat ia rindukan 3tahun ini gadia yg telah mengubah sifatnya menjadi seorang yg dingin, Angel menitikkan airmata ku yakin ia tak tega melihat kediaman Romi.

Tiba datang seorang gadis kecil berumur 2tahun sepertinya ia meraih tangan Angel ku yakini ia pasti putri Angel, Angel merunduk meraih gadis kecil itu dalam gendongannya.

"Romi ini anakku Sasya. Suamiku pasti sudah menungguku sekali lagi aku minta maaf dan lanjutkan hidupmu lupakan aku, kau harus bahagia dengan wanita lain." ucap Angel berlalu meninggalkan Romi yg masih terdiam tak menjawab ucapan Angel hanya menatap kepergiannya saja.

Aku hanya bisa melihat pemandangan menyakitkan itu dari kejauhan sakit! Pasti sangat sakit terlihat
getaran kecil dari tubuh Pak Romi ku yakini ia pasti menangis! Ingin rasanya aku memeluknya menenangkan ia pasti butuh seseorang untuk menghiburnya namun siapalah aku! Aku hanyalah sekretaris nya yg diam-diam menyukainya! Sial?! Aku benci perasaan ini!

Pak Romi berbalik secara tiba-tiba membuatku terkaget belum siap untuk melarikan diri aku menjadi kikuk setelah beradu tatap dengan mata elang Pak Romi yg kini telah memerah sehabis menangis!

"Ayo kita kembali ke hotel!" perintah Pak Romi yg hanya bisa ku anggukkan, semoga Pak Romi tak menyadari bahwa aku telah menguping percakapan nya dengan Angel tadi.

* * *
Tepat pukul 23.00 aku menerima panggilan "My Boss"

"Ya Pak ada ap..... Ah baiklah saya akan kesana."

Ku fikir itu adalah suara Pak Romi namun ternyata seorang pegawai di sebuah Club malam yg ternyata didatangi oleh Pak Romi, ia mabuk sangat mabuk berat sehingga orang lain memintaku untuk membawanya pergi.

Hancur! Berantakan! Kasihan! Itulah yg ku lihat dari Pak Romi ia sangat mabuk hingga tak sadarkan diri, aku berusaha memapahnya menuju taksi yg telah ku pesan.

Sesampai di kamar hotelnya aku perlahan membaringkannya setelah itu hendak berlalu namun! Tanganku di cekal oleh Pak Romi sesaat aku menoleh ia telah menarik tubuhku sehingga aku terjatuh tepat disampingnya ia memelukku sangat erat.

"Angel jangan pergi!" racau Pak Romi!

Sakit! Entah mengapa sakit sekali saat Pak Romi berucap kata Angel wanita yg telah jelas menyakitinya itu.

"Pak saya Tasya mohon lepaskan pak, sudah malam lebih baik Pak Romi tidur besok jam 09.45 kita harus kembali ke Jakarta." jelasku yg sudah pasti tak didengarkan oleh Pak Romi yg telah kehilangan kesadarannya itu.

Setelah aku berhasil melepaskan diri dari pelukan Pak Romi hendak segera pergi namun entah bagaimana Pak Romi bangun sepertinya ia setengah sadar menarikku kasar! Aku tak bisa melepaskan diri darinya! Kasar sekali membantingku ke tempat tidur nan empuk itu.
Tatapan Pak Romi sangat menakutkan dengan mata yg memerah mata yg terlihat terluka menatap ke arahku tanpa sadar aku hanya bisa terdiam melihat kepedihannya terpancarkan dari matanya sehingga ia telah melepaskan semua pakaiannya hanya tersisa celana dalammya saja!

Tunggu ada apa ini! Situasi macam apa ini! Aku berusaha menyadarkan diri ingin segera pergi meninggalkan kamar Pak Romi namun sial! Aku tak berhasil! Mata buasnya perilakunya menjadi kasar ia memaksaku! Ya memasaku untuk memuaskannya malam itu! Keadannya mabuk! Dan ku yakini pasti ia menganggap diriku adalah Angel!

Kasar! Sangat kasar! Pak Romi merobek bajuku menanggalkan semua pakaianku ingin aku berteriak namun bibir eksotis Pak Romi berhasil membungkamku, ia melahap bibirku seakan makanan empuk saja kasar sangat kasar ia melumat bibirku! Namun aku menikmatinya sial!

Kemudian ia beralih ke bagian tubuh ku lainnya aku tak bisa menolak aku ketakutan aku tak bisa berteriak dan bodoh aku menikmatinya! Tuhan maafkan aku! Sakit! Sungguh ini adalah pengalaman pertamaku yg berhasil di renggut oleh bossku sendiri dan sialnya ia dalam keadaan mabuk bukan karena mencintaiku!

* * *
Dini hari aku telah kembali ke kamarku seperti pencuri saja mengendap keluar agar tak ketahuan, aku tak tau apa yg akan terjadi setelah ini apakah pak Romi akan menyadari nya melakukan hal "itu" padaku.

Setelah selesai sarapan dikamarku Pak Romi mengubungiku seketika membuat jantungku tak karuan akankah ia menyadari nya malam itu?

"Iya Pak? Ah iya aku sudah selesai packing akan menyusul Pak Romi di lobi kita penerbangan kita pukul 09.45 aku tak lupa." jawabku, kau melupakan malam itu Pak! Malam dimana kau merenggut kesucian yg selama ini ku jaga! Sakit! Sungguh sakit!

* * *
Hari-hari telah berlalu seperti biasa ku yakini Pak Romi pasti melupakan malam itu wajar saja sebab ia dalam keadaan mabuk! Tuhan tolong beri aku lupa ingatan agar tak tersiksa dengan sakitku pada malam itu!.

"Ehm Tasya.? Apa aku boleh menanyakan sesuatu padamu.? Namun ini agak sensitif ku maaf jika menyinggung mu.?" ujar Pak Romi sesaat kami telah menyelesaikan makan siang bersama diluar kantor.

Apakah ia akan menanyakan malam itu? Apa ia sudah sadar apa yg telah ia lakukan padaku malam itu? Dan apa yg akan ia perbuat?

"Silahkan Pak.?" jawabku cukup gugup.

"Malam itu... Ehm apakah malam itu aku menganggumu.?"

"Maksudnya Pak Romi mengganggu bagaimana.?"

"Aku tau saat itu pasti aku dalam keadaan mabuk? Jadi gini.. Hemzz apa aku malam itu mabuk kembali ke hotel bersama seorang wanita kemudian menidurinya, dan apakah kau tahu sipakah wanita itu apa kau menanyakan namanya dimana ia tinggal? Karena ku yakin ia adalah gadis baik-baik sebab aku melihat bercak darah yg ku dapati ditempat tidurku dan aku yakin itu adalah darah sucinya yg telah... Telah aku renggut karena mabukku." jelas pak Romi dengan mata ragu.

Sakit! Sungguh sakit! Ia mengira wanita itu adalah wanita lain bukan diriku! Tuhan haruskah ku katakan sejujurnya? Namun apa aku sepeeti orang yg tak tahu malu jika mengatakan kebenarannya?!

"Tasya." panggil pak Romi tangannya ia kibaskan depan wajahku seketika menyadarkanku.

"Ah iya pak Maaf aku tak tau siapa wanita itu, namun apa yg akan Pak Romi lakukan jika menemukan wanita itu.?"

"Entahlah yg pasti aku akan meminta maaf sebab malam itu sepenuhnya sebuah kesalahan jika ia ingin aku bertanggung jawab maka aku rela memberikan berapapun yg ia minta sehingga memaafkan kebodohanku malam itu."

Sakit! Seenaknya ia mengatakan sepeeti itu! Ia fikir semua bisa dibeli dengan uang begitu pula kehormatanku! Ia fikir aku wanita jalang! Sudah pasti aku tak akan memberitahukan bahwa aku adalah wanita itu!

"Ah sudahlah aku sepertinya banyak bicara hari ini, maaf telah menanyakan hal sensitif Itu padamu lebih baik kita kembali ke kantor." ucap Pak Romi yg hanya ku anggukkan saja.

* * *
Bersambung 😊
* * *
Minta kritik sarannya ya 💕😍
 
* * *
Part 2 datang jangan lupa komen 😊
* * *

Hari ini entah sudah berapa kali aku keluar masuk toilet sebab aku terus merasakan mual sarapanpun tak bisa ku lakukan sebab apa yg aku masukkan kedalam tubuhku sudah pasti kembali ku muntahkan, kepalaku cukup pusing sekali namun aku tak bisa izin tak masuk kerja sebab ada rapat penting yg harus dihadiri Pak Romi sebagai sekretaris nya aku harus mendampinginya.

Pak Romi entah mengapa sejak melihatku keluar masuk toilet dekat ruang kerjanya itu seakan seperti ada sesuatu yg ia fikirkan entag rasa iba atau bagaimana aku tak tahu, dan...

"Kau sakit Tasya? Sedari tadi kau sepertinya mual-mual? Kau masuk angin.? Jika ia kau kembali saja kerumah biar aku sendiri menghadiri rapat ini aku tak mau di cap sebagai boss yg kejam membiarkan pegawainya yg sakit terus bekerja."

"Ehm baiklah maafkan saya Pak." jawabku sakit! Kau memang kejam Pak Romi!

Aku pun pamit berlalu meninggalkan kantor setelah mendapatkan izin libur aku merasa gusar sebab pikiranku telah berlajan kemana-mana berharap apa yg ku duga tak benar terjadi! Namun aku harus memastikannya semoga aku salah!

Aku menuju sebuah apotek untuk membeli tes kehamilan! Sungguh aku merasa malu saat mengatakan keinginanku untuk membelinya,sesaat aku keluar dari apotek merasakan sepertinya ada yg telah memperhatikanku dari kejauhan apakah mungkin! Ah pasti itu perasaanku saja.

Dua garis!!! Aku! Aku positif! Dugaanku benar! Aku telah telat datang bulan! Dan aku benar hamil! Karena malam itu kini aku hamil! Hamil anak Pak Romi! Tuhan apa yg harus ku lakukan!

Aku adalah seorang yatim piatu orangtuaku meninggal kecelakaan pesawat tepat 6tahun lalu, aku tak memiliki saudara maupun saudari kerabatku pun tak perduli padaku yg menjadi sebatang Kara.
Aku tinggal seorang diri dirumah peninggalan orangtuamu selama 6tahun ini Dan kini aku mengandung atau kah ku gugurkan saja janinku!

Ah tidak! Aku tak bisa sekejam itu pada janin tak berdosaku ini! Lantas aku harus bagaimana? Mengatakan pada Pak Romi agar ia bertanggung jawab Dan menikahiku! Tidak! Ku yakini ia pasti akan menolak dan memerintahkanku mengugurkan janin ini memberiku pesangon cukup banyak kemudian memecatku memintaku meninggalkan dirinya agar tak menganggunya itu!

"Maafkan Bunda nak." Ucapku mengelus perlahan perutku yg masih rata.

* * *
"Bagaimana keadaanmu apa sudah membaik? Kau sudah ke dokter? Lebih baik kau istirahat saja dirumah." Ujar Pak Romi, mengapa ia menjadi sedikit perhatian Sebelumnya tak pernah seperti itu.

"Saya sudah membaik Pak, sehari kemarin sudah cukup untuk beristirahat saya tak ingin membebani Pak Romi sendiri mengurus pekerjaan kantor."

"Ah ehm begitu ya baiklah jika kau merasa tak enak badan pulanglah." Jawab Pak Romi berlalu menuju ruang kerjanya itu.

Harum maskulin tercium oleh hidungku yg tak mancung ini begitu menusukku ingin sekali memeluk sumber harum ini lebih tempatnya Pak Romi! Ingin sekali aku memeluknya.

Tepat saat makan siang Pak Romi pergi tanpa pamit tak seperti biasanya akupun terpaksa untuk makan siang tanpanya, padahal saat ini aku ingin sekali makan bersamanya agar bebas mencium harumnya yg sangat memabukkan bagiku saat ini.

Namun sial!! Aku kembali memuntahkan makanan yg telah ku makan dikantin tadi seolah tubuhku menolaknya! Ku yakin ini mungkin karena bawaan hamil karena setahuku memang seperti ini wanita yg sedang hamil muda mual-mual sebab hormonnya sedang menstabilkan diri dengan janin.

Setelah aku keluar dari toilet mendapatkan Pak Romi telah kembali perasaanku pun sungguhan senang hidungku bebas mencium harumnya itu,

"Ehm itu ada rujak tak sengaja aku lihat didepan kantor seorang ibu tua yg menjualnya aku tak tega sehingga membeli sisa rujaknya, semoga kau tak membuat rujak itu mubazir tenang aku juga sudah habis 1." Ujar Pak Romi dengan mata yg aneh menurut ku, ah sebodo amat aku memang sedan ingin makan yg segar-segar untuk menghilangkan mual ini.

"Rujak!! Baiklah terima kasih pak!" Jawabku antusias, Pak Romi mengangguk kemudian tersenyum!

Yak Pak Romi tersenyum! Senyuman yg terakhir ku lihat saat ia bertemu Angel yg pada akhirnya menghilangkan kembali, entahlah saat ini aku sangat ingin menghabiskan rujak itu.

Secara aku berlari menuju ruang kerjaku samar aku mendengar suara Pak Romi padaku agar tak berlarian..

Hem nikmat sekali! Tak ku sangka rujak ini senikmat ini setahuku biasa saja Sebelum ku hamil, aku terus melahap tanpa sadar sedari tadi Pak Romi menatapku sesekali kemudian kembali tersenyum kenapa dia? Sesenang itukah aku menghabiskan rujak ku? Mengapa? Ah sudahlah tak usah difikir kan saja! Tak penting!

"Mari pulang ku antara kebetulan aku akan lewat sekitar rumahmu, aku hendak mengunjungi teman lamaku." Ujar Pak Romi menawarkan tumpangan.

Sudah pasti tak akan ku tolak sebab aku ingin berlama-lama dekat dengannya mencandu harum maskulinnya itu, jika boleh aku ingin meminta sekalian kemeja nya itu agar bisa ku peluk semalaman.
Ah sepertinya bayiku ingin selalu dekat dengannya, Namun apa boleh buat ayahnya tak akan menginginkannya lahir sudah pasti itu.

"Ah terima kasih pak atas tumpangannya dengan begitu saya bisa hemat ongkos hehe," jawabku tanpa malu setelah sampai didepan rumahku.

"Menghemat ongkosnya, hmm bagaimana jika aku antar jemput kau saja untuk menghemat agar.... "

"Mengapa?" Tanyaku memotong bicaranya memang agak tak sopan pada bossku sendiri namun Entah mengapa ia seperti mengetahuinya.

"Maaf jika kau keberatan, silahkan masuk kerumah mu lupakan perkataanku ini jika telah menyinggungmu." Jawab Pak Romi, jawaban yg tak ku harapkan aku mengharapkan yg lain egois bukan!

"Terima kasih." Ucapku berlalu pergi.

Aku masuk rumahku dengan kesal luar biasa berharap bahwa Pak Romi mengetahui akan kehamilanku haha mimpi!! Bagaimana ia bisa tau ia saja tak tau wanita mana yg ia tiduri mana mungkin ia tau tentang kehamilanku yg mengandung janinnya itu! Karena sedikit perhatian darinya aku menjadi Gila!

* * *
Hari ini sungguh aku tak enak badan sejak kemarin aku tak mengkonsumsi nasi sedikitpun terakhir aku hanya makan rujak pemberian Pak Romi sebab aku selalu memuntahkan makanan itu kembali tak ada selera untuk makan, terpaksa aku izin tak masuk kerja hari ini.

Aku hanya bisa tertidur lemas dikasurku ingin kekamar mandi saja aku tak sanggup lemas! Itulah yg aku rasakan seakan badanku tak bertulang! Aku merasakan getaran di ponselku melihat siapa yg menelponku "My Boss" dengan lemah aku menjawab panggilan tersebut.

"Hah Pak Romi didepan rumahku? Hem baiklah." Jawabku setelah mendengar bahwa Pak Romi telah sampai dirumahku, tak seperti biasa jika ku sakit ia menjengukku seperti ini.

Entahlah seperti ada kekuatan yg masuk ketubuhku semula aku tak bisa bangkit dari tidurku kini aku bahkan bisa berjalan menuju pintu membukakan pintu untuk Pak Romi.

"Ada apa Pak tumben menjengukku biasanya saat ku sakit tak pernah menjengukku sekalipun." Tanyaku sembari mempersilahkan Pak Romi duduk disofa ruang tamuku.

"Kau pucat sekali Tasya, kau sudah ke dokter? Atau mau ku antar?" Ujar Pak Romi penuh kekhawatiran sepertinya.

"Nanti juga membaik pak, sebentar akan ku bawakan minuman untuk Pak Romi." Jawabku berlalu menuju dapur hendak menyuguhkan minuman untuknya.

Namun pandanganku melebur buram.. Kepalaku kembali Pusing sangat?! Pusing sekali Dan tiba saja pandanganku menjadi Gelap!

"Tasya!!!" Teriakkan Pak Romi terdengar setelah akhirnya aku benar kehilangan kesadaranku.

* * *
Bersambung 😊
Jangan lupa komen
Makasih 😘
* *
 
Back
Top