• link terbaru forum gocrot per 16 November 2024 : KLIK DI SINI

[SHARE] Ceritakan pengalamanmu tentang Mistis, Klenik, Horor, dll disini

Banyak yang nyasar tapi ga bisa kembali. Banyak yang bunuh diri, banyak yang belajar ilmu harimauan. Ada satu lokasi disana, tersembunyi, dan hanya diketahui oleh kalangan pengguna ilmu palasik. Lokasinya tak jauh dari air terjun yang deket jembatan. Masih dibawah jembatan, tapi susah dilalui karena medannya curam licin berbatu. Ada ceruk kecil antara bawah jembatan dan air terjun. Cuma muat dua atau tiga orang aja. Tapi ceruk ini terlindung oleh batu2 besar licin berlumut semak belukar akar2 pohon sama dahan2 besar. Ceruk kecil ini gerbang paling rame. Banyak jejak orang bunuh diri, tumbal bayi, sampe orang kepleset jatuh ke air terjun. Ini lokasi para pelaku palasik keluar masuk pas malam hari


Manusia bunian emang lebih memilih kabur kalo liat manusia. Larinya juga cepat.. Mereka sanggup melempar batu seukuran moge, semudah melempar piring beling....

Rata2 belajar ilmu harimau, lebih memilih ke gunung kerinci. Bahkan, saat aku jalan2 kesana kemaren malam, datuk memberi sedikit dasar2 harimauan. Katanya sedikit oleh2, karena jauh2 dari jawa, mau silaturahmi kemari. Dan kebetulan putra si datuk ini pernah ketemu sama aku di hutan penari di banyuwangi. Cuma akunya yang ga engeh. Putra datuk ini apal bau darahnya aku.

Btw
Nama anak perempuan datuk namanya putri indung bulan... Cuantiikkkk e puol....


Tapi, dia harimau juga
:kabur1:
Sikat hu wkwkwk,,, kok ane ga ketemu yah waktu d sana wkek
 
Mau mlipir ke danau maninjau...

Ada sedikit cerita soal danau ini.

Iseng2 aku plesiran ke sumbar lagi semalem. Lalu rute yang ku tuju kali ini menuju danau maninjau dan hulu sungai musi.

Ada sebuah gerbang berlapis emas dihulu sungai ini, dimana satu gerbang terhubung dengan danau maninjau, satunya lagi gerbang menuju sungai indragiri (kalo ga salah di riau lah)
Gerbang pertama dan kedua ini tak terbuka bersamaan. Satu tertutup, satunya terbuka.

Nah kebetulan gerbang yang aku lewati ini ada dihulu sungai musi, jadi aku lewat situ sekalian.

Aku masuk sebagai pelancong/turis. Jadi masih boleh masuk selama gerbangnya masih terbuka.

Aslinya para datuk disana amat terbuka dengan pendatang, dengan catatan tidak berbuat rusuh. Jadi sebagai pelancong, harus bisa menjaga etika, makanya bisa bebas menjelajah dunia sumatera dengan nyaman

Kebetulan penguasa danau maninjau ini adalah seorang putri naga. Badan setengah ular, setengah manusia, namun cantik, lengkap dengan pakaian adat wanita khas minangkabau

Sorot matanya amat meneduhkan jiwa. Beliau dikelilingi oleh pasukan ular hitam beracun mengelilingi singgasananya..

Istana putri ini berada dibawah danau maninjau..

Nama si putri ini adalah putri kirana..
Beliau adalah penguasa sementara, sementara ayahnya menjalani pengasingan, lantaran kalah dalam pertengkaran dengan manusia yang jadi raja disekitar danau maninjau.

Si raja ular ini lumayan jumawa sampai2 dia pernah membuka mulutnya lebar2 ditepi danau. Lantaran dari mulutnya ini, racun menyebar keperkampungan warga, sampai meracuni sumber air dikampung tsb.

Alhasil sang datuk (penguasa nagari) menjadi murka. Diutusnyalah anak pertamanya menangani si naga tsb, namun gagal. Hingga ketujuh anak sang datuk silih berganti melawan si naga tsb, hingga tak ada satupun yang berhasil menangani si raja ular ini. Hingga suatu hari, si raja ular ini sampai ke istana sang datuk, dalam bentuk lelaki tampan, dan melamar putri dari sang datuk. Sang datuk atas nasihat dari perdana menteri setuju dengan lamaran si raja naga tsb.

Namun si naga tsb, tak tau kalau putri yang dia lamar lebih sakti darinya.

Pesta pernikahan pun berlangsung selama 49 hari. Tepat dimalam terakhir, pengantin baru tsb akhirnya bercinta diperaduan.

Sebelum bersatu, sang putri mengajukan syarat

1. Berhenti membuka mulut sembarangan
2. Anak yang lahir kelak, akan menguasai seluruh penghuni danau, meskipun dia hanya manusia biasa
3. Sang raja ular bersedia mengasingkan diri menuju sungai indragiri sampai hari kiamat bila melanggar janjinya.

Dan sang raja ularpun menyanggupi janji tsb tanpa syarat. Namun, apesnya lagi, disaat mereka bercinta, tanpa sadar siraja ular ini sedikit membuka mulutdan menjulurkan lidahnya.

Disaat itulah syarat dari sang putri berlaku.

Sang raja ular terkurung disungai indragiri, hingga hari kiamat, dan keturunan selanjutnya dari perkawinan putri dan si raja ular menjadi penguasa danau maninjau.

Dialah putri kirana. Setengah ular setengah manusia. Putri kirana ini, sampai hari ini tak pernah menduduki singgasana sang ayah, meskipun sang ayah mengasingkan diri hingga hari kiamat
 
Back
Top